Analisis Film "Diary of a Wimpy Kid" dari Sudut Pandang Psikologi Anak
Kisah Diary of a Wimpy Kid ini disutradarai oleh Thor Freudenthal dan dengan sangat lugas menggambarkan kondisi peralihan yang dialami oleh seorang anak ketika mereka akan memasuki masa remaja. Dalam film ini Greg adalah seorang anak laki-laki yang harus merasakan jatuh bangun pada masa peralihan ini, terutama ketika mulai memasuki kehidupan di sekolah menengah pertamanya. Bagi Greg masa-masa terburuk dalam hidupnya justru dimulai ketika dia mulai melepaskan “jubah” anak-anaknya di sekolah menengah pertama. Barangkali hal ini juga normal dialami oleh setiap anak. Greg tidak hanya mendapat pressure dari lingkungan sekolah saja, namun juga harus bertahan dengan kejahilan yang seringkali dilakukan oleh Rodrick, kakak kandungnya. Dia juga memiliki musuh yaitu Patty yang dulu saat TK pernah diejek oleh Greg. Ketidakmampuannya untuk melawan keadaan akhirnya dia tuangkan dalam sebuah buku diary yang dia sebut sebagai jurnal kehidupan yang berisi tulisan dan juga gambar-gambar kartun. Greg adalah anak yang terobsesi untuk menjadi populer di sekolahnya dan memiliki keinginan untuk di muat dalam buku tahunan sekolah karena kelebihan yang dimilikinya dibandingkan anak-anak yang lain. Greg nyatanya bukan anak yang terkenal disekolahnya dan mungkin hanya Rowley yang terlihat selalu bersama dengan Greg disekolah. Rowley adalah seorang anak laki-laki bertubuh gemuk dan masih terlihat kekanakan untuk Greg. Kepolosan Rowley terkadang dianggap oleh Greg sebagai suatu penghambat untuk mencapai puncak rantai makanan (istilah kepopuleran bagi Greg). Usaha-usaha yang dilakukan oleh Greg untuk meraih cita-citanya itu justru menjadikannya bersikap egois dan mementingkan diri sendiri, bahkan terhadap Rowley yang selalu tulus berkorban untuknya. Konflik mulai muncul ketika perlombaan menggambar kartun justru dimenangkan oleh Rowley dengan kartunnya yang berjudul zoo wee mama dan menjadikan Rowley populer diantara teman-temannya. Greg merasa semua yang didapatkan oleh Rowley adalah berkat dirinya, bahkan menganggap bahwa patah tulang yang dialami oleh Rowley pun adalah sebuah berkah yangdia berikan untuk Rowley sehingga populer di sekolah. Puncaknya, ketika Greg memfitnah Rowley atas kejadian yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya. Greg memanfaatkan keadaan untuk melindungi dirinya danberusaha menjatuhkan kepopuleran Rowley di sekolah. Namun hal ini justru berimbas pada kekecewaan yang dirasakan Rowley pada Greg. Dalam kesendirianlah akhirnya Greg dapat merenungkan banyak hal yang telah dilakukannya dan memahami arti persahabatan yang sebenarnya.
****
Penggambaran aspek-aspek psikologis anak-anak yang sedang berkembang ini digambarkan dengan jelas dalam film ini. Perkembangan fisik, kognitif, dan sosioemosional merupakan bagian yang penting dalam perkembangan hidup seseorang. Dalam film Diary of a Wimpy Kid ini, digambarkan tentang pertumbuhan fisik anak-anak yang mulai memasuki masa remaja atau sedang dalam masa pubertas. Teman-teman Greg diceritakan mengalami perkembangan fisik yang relatif lebih cepat dibandingkan dirinya yang masih tetap sama seperti masa-masa sekolah dasar. Hal ini sangat wajar karena memang pubertas tidak dialami seorang anak dalam jangka waktu yang sama. Faktor bawaan merupakan faktor yang mempengaruhi kapan datangnya masa pubertas seorang anak. Kemunculan pubertas telah diprogram di dalam gen setiap manusia (Adair, 2001)
Greg adalah anak yang berorientasi pada penerimaan sosial, karena terlihat dari keinginannya untuk menjadi populer di antara teman-teman sebayanya. Greg ingin di anggap sebagai popular children sehingga membuatnya melakukan semua hal yang dianggapnya dapat mendongkrak posisinya di kalangan teman sebayanya. Namun hal ini justru membuatnya semakin tersingkir dari pergaulannya. Kategori penerimaan sosial antara lain :
1. Star
Anak yang menyandang predikat ini adalah anak yang dianggap sebagai sahabat oleh kelompok meskipun ”star” tidak banyak membalas uluran persahabatan. Dalam film ini anak yang masuk dalam kategori ini adalah anak-anak yang pertumbuhannya lebih pesat dibanding yang lainnya.
2. Accepted
Anak yang disukai oleh sebagian besar anggota kelompok namun statusnya berada di bawah star. Anak yang masuk kategori ini adalah Rowley, yaitu ketika dia memenangkan lomba kartun di sekolahnya dan setiap anak ingin berteman dengannya.
3. Isolate
Anak yang tidak mempunyai sahabat di antara teman sebayanya. Sedikit sekali anak yang masuk kategori ini, dan biasanya karena anak tersebut menarik diri dari kelompok karena kurang memiliki minat untuk menjadi bagian kelompok atau mengikuti aktifitas kelompok. Dalam film ini anak yang masuk kategori ini adalah Angie, anak perempuan yang menjadi jurnalis sekolah, dia menarik diri karena merasa kehidupan sekolah tidaklah penting dan tidak menyenangkan.
4. Fringer
Anak yang berada dalam garis batas penerimaan dan berada dalam posisi genting karena dia bisa saja kehilangan penerimaan akibat tindakan atau ucapannya yang membuat kelompok berbalik menyerangnya. Anak yang masuk kategori ini adalah karakter Patty Farrel, yaitu anak yang haus akan popularitas dan merupakan anak dari seorang yang memiliki pengaruh besar disekolahnya. Dia merupakan anak yang tidak disukai namun juga ditakuti.
5. Climber
Anak yang diterima dalam suatu kelompok tetapi ingin memperoleh penerimaan dalam kelompok yang secara sosial lebih disukai dan posisinya tetap genting karena mudah saja dia kehilangan penerimaan. Anak yang masuk dalam kategori ini adalah tokoh utama film ini yaitu Greg, dimana dia berupaya untuk menjadi lebih populer disekolahnya dengan berbagai cara tapi malah justru kehilangan penerimaan sosial karena tindakannya yang salah terhadap Rowley.
6. Neglectee
Anak yang tidak disukai namun juga tidak dibenci, cenderung diabaikan karena biasanya anak ini memiliki sifat pemalu, pendiam dan tidak masuk kategori tertentu. Anak yang masuk kategori ini adalah Fregley, karena dia anak yang "aneh".
Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan seorang anak terlebih pada masa peralihan seperti Greg. Penerimaan sosial sangat berpengaruh terhadap penilaian diri seorang anak. Melalui film ini kita dapat memahami bahwa lingkungan memberi pengaruh yang sangat besar bagi seorang anak untuk melewati masa-masa peralihan. Keluarga sebagai lingkup yang membawa dampak yang dapat bersifat positif maupun negatif bagi anak begitu juga lingkungan teman sebaya. Maka dukungan orangtua menjadi sangat penting sebagai controling bagi anak agar mampu melawati masa peralihan dengan baik.
Referensi :
Hurlock, Elizabeth, B. 1978. Perkembangan Anak Jilid I Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.